* Carita ini merupakan kisah
nyata tentang percintaan seorang Putri Raja dari Negeri Mamala dengan Putra
Raja Negeri Tiouw *
Pendahuluan
Merangkai suatu cerita yang
benar-benar nyata dan benar pernah terjadi di Maluku sangatlah sulit untuk
dibuktikan keasliannya, mengingat budaya
orang Maluku adalah budaya tutur yang mempunyai banyak kelemahan. Sekalipun
data tentang waktu, peristiwa dan pelakunya tidak benar-benar tercatat, namun
kebenaran cerita ini dapat dijelaskan dengan nama tempat "SALAINAHU"
yang lokasinya di belakang sekolah SMA muhammadiyah
Negeri Mamala. Tanpa menghilangkan substansi kisah nyata tersebut dan kaitannya
dengan ikatan Tali Gandong Negeri Mamala-Tiouw, maka di sini ditampilkan semua
mengenai cerita yang berdasarkan tuturan dari basudara Mamala-Tiouw.
Percintaan seorang Putri Raja dari Negeri Mamala dengan Putra Raja
Negeri Tiouw (Versi I)
Awal ceritanya saat itu Putra
Raja Tiouw (Pattiwael) mau pergi mancari ikan disekitar perairan Leihitu, saat itu sang Putra Raja ditemani
pela dari Asilulu, ketika itu situasi lautan tidak cukup bersahabat (sangat berombak) sehingga membuat
gosepa / kora-kora hilang kendali dimuka labuhan Negeri Mamala, secara kebetulan ada warga
Mamala yang pada waktu itu sedang berada di pesisir pantai, mereka pun menolong para nelayan yang
ada dalam gosepa / kora-kora, ternyata di dalam gosepa / kora-kora ada seorang
Putra Raja Tiouw, warga Mamala-pun memberitahu Raja Mamala. (karena dahulu hubungan
kekerabatan antar turunan Raja sangatlah kuat sehingga sang Putra Raja pun
diundang untuk tinggal bersama-sama di kediaman Raja Mamala. Sambil menunggu
situasi lautan teduh. Selama tinggal di
rumah Raja Mamala, Putra Raja Tiouw dilayani oleh seorang Putri Raja Mamala
yang diketahui bernama Fatimah Malawat, dikarenakan tiap hari keduanya sering
bertemu, timbullah perasaan saling mencintai yang sangat mendalam antara
keduanya. Putra Raja Tiouw-pun kembali
ke Negeri Tiouw. (Sumber: Peter
Matahelumual mendengar langsung dari bapak Raja-Mamala).
Seiring waktu berjalan Putra Raja Tiouw (Pattiwael) datang kembali kedua kalinya ke Negeri Mamala dengan menyamar sebagai Tukang jual tabaku demi untuk mendapatkan pujaan hatinya Putri negeri Mamala (malawat), dan kembali ke negeri Tiouw.
Seiring waktu berjalan Putra Raja Tiouw (Pattiwael) datang kembali kedua kalinya ke Negeri Mamala dengan menyamar sebagai Tukang jual tabaku demi untuk mendapatkan pujaan hatinya Putri negeri Mamala (malawat), dan kembali ke negeri Tiouw.
Demi cintanya Putri Raja Mamala;Fatimah Malawat dia dengan segala cara mencari jalan bagaimanapun agar bisa bertemu deng Putra Raja Tiouw karena dia sangat suka dan sangat mencintai Putra Raja Tiouw. Pada waktu itu Raja Mamala mengetahui hubungan keduanya, Raja Mamala sangat marah karena perbedaan Agama. Negeri Mamala sangatlah Fanatik dalam masalah Agama. (karena Negeri Tiouw Kristen). Tapi dengan penuh tekad akhirnya Fatimah Malawat memutuskan untuk pergi / kaluar dari Negeri Mamala. Fatimah Malawat dengan hanya bermodalkan gosepa / kole-kole, kemudian berangkat meninggalkan Negeri Mamala. Sebelum kaluar dari Negeri Mamala sempat Raja Mamala mengeluarkan satu kata yang sampai sekarang tempatnya dinamakan "SALAINAHU" yang artinya 'SANGAT MARAH, CUCI DIA DARI TAMPA KAKI'. akhirnya Fatimah Malawat pun berangkat mengiringi lautan hanya ingin mendapatkan laki-laki pujaanya (Pattiwael). Tempat Fatimah Malawat menginjakkan kaki yang terakhir kali di Pantai Negeri Mamala sebagai tanda dia anak Negeri Mamala yang kaluar dari Negeri Mamala (sampai sekarang tempat tanda kaki masih ada kalau pantai surut). Dalam perjalanan Fatimah sempat singgah di 'Pulau Haruku' dan menanyakan dimana tempat Negeri Tiouw berada, Fatimah Malawat pun diantar oleh masyarakat disitu ke Negeri Tiouw.....(Sumber dari masyarakat negeri Mamala)
"Sebelum keluar dari Negeri Mamala sempat Raja Mamala mengeluarkan satu kata karena sangat marah, yang sampai sekarang tempatnya dinamakan "SALAINAHU" yang artinya 'CUCI DIA DARI TAMPA KAKI'."
Percintaan seorang Putri Raja dari Negeri Mamala dengan Putra Raja
Negeri Tiouw (Versi II)
Dulu
zajirah leihitu adalah tempat keramaian dan anak Raja Tiow (Patiwael) singgah
di zajirah leihitu tepatnya di negeri Mamala hanya untuk melihat-lihat. Saat
itu aturan yang di anjurkan oleh raja mamala adalah kalau terdapat orang asing
yang singgah di Mamala harus melapor ke Raja Mamala. Dan anak raja Tiow pun di bawa
menghadap ke Raja Mamala. Tetapi ketika sampai di sana anak Raja Tiow tidak memberitahukan
kepada Raja Mamala kalau dia adalah anak Raja Tiouw (Patiwael). Pada saat
itulah Fatimah Malawat dan anak raja Tiow (Patiwael) bertemu dan mereka saling
jatuh cinta. Akan tetapi Raja Mamala tidak setuju dengan hubungan itu tetapi Fatimah
sangat keras kepalaa. Dan Fatimah pun melarikan diri ke Tiow mengikuti
pujaannya. Jejak Kaki Fatimah Di Hapus,
tempatnya dinamakan "SALAINAHU" (belakang
sekolah SMA muhammadiyah Mamala). cerita
ini diperkirakan terjadi sekitar abad ke XVI. (Sumber: Tuturan warga Mamala)
Catatan
:
1. Fatimah Malawat masuk negeri
Tiouw tanpa ada yang mengetahuinya....sekalipun anak Raja Tiouw menyamar
sebagai seorang penjual tabaku, tapi Fatimah Malawat masuk ke negeri Tiouw
dengan menggantikan
Marga menjadi Marga Riupassa dengan nama yang sudah dikristen kan. Tanpa jejak
hidup di Negeri Tiouw. Jejak ini sangat kabur di Negeri Tiouw. Hanya Marga
Riupassa saja yang mengetahui perjalanan hidup Fatimah malawat.
1. Saat mulai ada keterbukan
dari Negeri Mamala bahwa Negeri Tiouw itu merupakan Gandong dari Negeri Mamala
yakni pada saat pertandingan Final Bola kaki Gubernur cup di Ambon antara Ment
vs Putra Mamala, ada beberapa pemain Mamala yang bermain kasar terhadap pemain Ment.
Tetapi yang cedera bukan pemain Ment tetapi pemain Mamala, malam harinya Bapak
Raja Tiouw pada waktu itu Bapak Buce Tehubijuluw yang dijemput ke Mamala untuk
menyelesaikan cedera yang dialami pemain Mamala di Negeri Mamala.
* Pernah ada percakapan antara
Pelatih Ment (Bapak Bob Matahelumual) dengan Raja Mamala (Bapak
Ir. Abdullah Malawat) pada waktu itu, untuk mempererat lagi tali persaudaraan
gandong antara Mamala dengan Tiouw. Ternyata berhasil. Semoga bapak Bob Matahelumual
dan Bapak Dulah Malawat selalu dikenang]
2. Untuk pertama kalinya dalam
sejarah Gandong Negeri Mamala dengan Negeri Tiouw pada tahun 2005, mengundang Bapak
Raja Tiouw (Bapak Bob Matahelumual) bersama-sama masyarakat Negeri Tiouw untuk
bersama-sama menghadiri pelantikan Raja Mamala dan acara Pukul Manyapu di
Negeri Mamala
3. Juga saat Pelantikan Raja Tiouw
(Bapak Christian Pattiwael) bersama masyarakat Negeri Tiouw mengundang Negeri Mamala
menghadiri acara pelantikan Raja Tiouw di Negeri Tiouw.
4. Pada Tanggal 26 september
2015, basudara Negeri Tiouw di Belanda yakni Ibu Mien Limaheluw dengan
saudaranya bapak Sam Limaheluw dengan sukarela mencari Lambang Negeri Mamala
dan menyerahkannya di baleu Lounussa Hatalepu Amapati kepada bapak wakil Negeri
Mamala Bapak Ismail Malawat dan Drakel.
LAGU AMALATU – AMAPATI
Cipta Om Ruben Atmajaya & Java Buloglabna
Aransamenn AYAH
Vokal AYAH
DIPESISIR PANTAI LEIHITUEEE
BETA BERLAYAR MENCARI IKAN SIO....
ARUS OMBAK PUKUL BADAN KOLE-KOLE
BETA TADAMPAR DI NEGERI GANDONGEEE
LASAPA SANGKA MAU BAKU DAPAE
NONA FATIMAH MANIS LAWANG EEE
TAGAL CINTA PUNG TAHELA ...SIO
MAMALA TIOUW JADI GANDONGEEEEE
R BETA KOMBALI KE NEGERI TIOUW SAYANGEEE
E BETA PUNG CINTA CARI JALAN SANDIRI
F NAIK GOSEPA SINGGAH HARUKU ...SIO
F BAKU DAPA DI NEGERI TIO..UW
AMALATU AMAPATI GANDONGEEE
KATONG BASUMPAH ANGKA JAN...JI
ALE SALAM BETA SARANE SIO..OOOO
MAR KA..TONG TETAP SATU DARAH EEEE
***** MAR KATONG LA-LA-E-SAI.......LALA ESAIIIII
Terimakasih untuk basudara gandong Tiouw / Negeri Amapati yang telah memberikan dendang pilu tentang ikatan gandong untuk katong Mamala / Negeri Amalatu. Jangan lupakan katong pung sejarah.
Dangke for samua basudara yang
bisa sumbang kata-kata di setiap bait, semoga lagu ini bisa di nikmati, dangke
Tante Mien Limaheluw, Fico Matahelumual, Jilvand Pattiwael, Chaky, Leo Maelissa
Hogendorp, Sam Limaheluw, Stian Limaheluw, Frengko mailuhu(tus-tus) Franklin
Patty, Paet Tabalessi, Rocky de Sirat, Lanny Luana
Semoga lagu ini bisa mempererat Tali gandong.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.