Serba-serbi yang menarik dari Negeri
Mamala adalah “Gapura Negeri Mamala di bangun pada tahun 1990 setelah pelantikan Raja Negeri Mamala ke 16, Patung
selamat datang di atas gapura melambangkan Tradisi Pukul Sapu di Negeri Mamala
yang biasa di selenggarakan 1 tahun sekali yaitu pada tanggal 7 syawal ", Dua
mata jalan sisi kiri dan sisi kanan melambangkan UPU LATU LIU dan UPU LATU
POLANUNU, di bagian bawah patung tertulis “Amalatu”.
Penataan gapura dalam
rangka pelantikan Raja negeri Mamala ke 17 yang sudah di angkat oleh Bupati
Maluku Tengah, beberapa bulan yang lalu (6 Juni 2015).
|
Banyak yang bertanya-tanya
kenapa Negeri Mamala disebut dengan Negeri Mamala Amalatu?
Dua mata jalan sisi kiri dan sisi kanan melambangkan UPU LATU LIU dan UPU LATU POLANUNU, di bagian bawah patung tertulis “Amalatu”
Teon Negeri adalah nama
adat/nama gelar yang diberikan kepada negeri-negeri adat di Maluku, bersama
dengan "Baileu" (rumah adat) menjadi ciri khas dan identitas
tersendiri bagi negeri adat tersebut. Pemberian nama teon biasanya
berdasarkan "kejadian, perkara" yang terjadi pada saat pertama kali
negeri tersebut dibentuk.
Bagi masyarakat Maluku sudah
pasti tidak asing lagi dengan kata “Teon Negeri” terlebih bagi
masyarakat Maluku Lease. Seperti di Pulau Seram ada teon Lilipory Kalapessy
(negeri Souhuku), Musitoa Amalatu (negeri Tamilouw).
Di Pulau Ambon ada teon Amalatu
Mamala (negeri Mamala), Paukala Mandalise (negeri Passo), Hatu Katuru Hena
Amantelu (negeri Hatu). Di Pulau Haruku ada teon Pelasona Nanuroko (negeri Haruku),
Erihatu Samasuru (negeri wassu). Di Pulau Saparua ada teon Noraito Amapati
(negeri Ihamahu), Beinusa Amalatu (negeri Tuhaha), Uru Haite Sirlouw (negeri Kulur),
Beilohy Amalatu (negeri Ullath), Louhata Amalatu (negeri Sirisori islam),
Lisaboly Kakelissa (negeri Ouw), Samahu Amalatu (negeri Booi), Lounusa Hatalepu
Amapati (negeri Tiouw), Samasuru Amalatu (negeri Porto), Leawaka Amapati
(negeri Haria). Negeri Saparua (Pisarana Hatusiri Amalatu).
Di Pulau Nusalaut ada teon
Lesinusa Amalatu (negeri Titawaai), Risapori Henalatu (negeri Leinitu) dan lain
sebagainya.. (sumber: http://negerisaparua.blogspot.co.id/2014/03/teon-negeri.htm)
Negeri Mamala ternyata
merupakan Negeri Ulilima yang sebelumnya adalah Negeri Ulisiwa. (Beschryving
Van Amboina p 98, Francois Valentijn). Sedangkan menurut Pattiselano, J dalam
tulisannya berjudul -Tradisi Uli, Pela dan Gandong pada Masyarakat Seram, Ambon
dan Uliase‖ menyebutkan berdasarkan penelusuran kepustakaan dan penelusuran
data lisan menyebutkan bahwa Uli Siwa adalah persekutuan Sembilan Aman (9
Negri) yang terdiri dari Luma Tau (extended family), dan Luma Tau terdiri dari
Mata Ruma (Nucleus Family). Uli Siwa dikepalai oleh Ama Latu, sedangkan
pemimpin masing-masing Sembilan Aman adalah Amanupui. Uli Lima yang memiliki
gelar pemimpin Upu Latu terdiri dari Lima Hena (5 Negri), yang masing-masing
Hena dipimpin oleh Hena Upui. Hena terdiri dari Luma Inai (extended fam) yang
dipimpin oleh Upui Elak, dan bagian dari Luma Inai adalah Mata Ruma yang
dipimpin oleh Upu.
Nama Mamala sendiri dalam dokumen
Beschryving Van Amboina, Francois Valentijn; disebut sebagai Mamalo sedangkan
nama negeri yang dimaksud adalah Negeri Latu. Sementara proses dan bagaimana
sejarah terbentuknya Negeri Latu, dapat dilihat di Sejarah Terbentuknya Negeri Mamala Amalatu (Pausela Amalatu).
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.